Manfaatkan siong bawang putih cincang dan 2 iris jahe sebaik mungkin dengan resep pilihan kami — sederhana, memuaskan, dan penuh rasa.
Budaya perjamuan perahu di dekat jembatan sangat populer selama Dinasti Song Selatan. Mulai dari kaisar dan jenderal hingga sastrawan dan penyair, semua orang suka mengadakan perjamuan di atas perahu. Misalnya, pada perjamuan perahu Danau Barat, Song Xiaozong pernah "mengemudikan perahu naga besar untuk menjamu menterinya di malam hari". Perjamuan perahu Nanjing dimulai dengan perahu-perahu yang dicat Qinhuai dan berkembang pesat pada Dinasti Ming. Zhu Yuanzhang, kaisar pertama Dinasti Ming, memerintahkan penyalaan lentera air di Sungai Qinhuai selama Festival Lentera, dan para pejabat, bangsawan, pedagang, dan warga sipil naik perahu lentera untuk menonton, yang mendorong perkembangan perjamuan perahu. Perjamuan perahu ini sering diadakan di dekat jembatan dan tepi air, dan orang-orang menikmati makanan dan menghargai pemandangan indah di atas perahu. "Perjamuan perahu di dekat jembatan" mungkin terinspirasi oleh jenis perjamuan perahu ini, yang memadukan unsur-unsur seperti jembatan, perahu, dan perjamuan untuk menciptakan pemandangan makanan bergaya kota air Jiangnan yang puitis, yang tidak hanya mencerminkan integrasi makanan dan lingkungan alam, tetapi juga mencerminkan pengejaran masyarakat terhadap kehidupan yang santai dan elegan.
Tumis udang dengan batang seledri adalah hidangan tumis yang ringan dan sehat, menggabungkan udang segar yang dimarinasi dengan batang seledri yang renyah. Dengan tambahan bawang putih, jahe, dan saus tiram, masakan ini menawarkan rasa gurih yang khas dan aroma yang menggugah selera. Proses memasaknya cepat dan sederhana, menjadikannya pilihan ideal untuk santapan sehari-hari yang lezat dan bergizi.